UJI SONDIR (DUTCH CONE PENETRATION TEST)
Maksud
Uji penetrasi kerucut atau dikenal dengan sondir dilakukan
untuk mengetahui hubungan nilai tahanan ujung konus dan tahanan kulit dengan
kedalaman lapisan tanah sehingga lapis keras suatu tanah dapat ditentukan,
sedangkan pemboran untuk mengetahui jenis tanah secara visual pada suatu
kedalaman tertentu dan untuk mengambil contoh tanah yang selanjutnya akan
diperiksa di laboratorium.
Alat
1.
Mesin
sondir ringan 2,5 ton.
2.
Pipa
sondir lengkap dengan batang dalam.
3. Manometer
dua buah dengan kapasitas sesuai dengan sondir ringan yaitu 0 – 60 kg/cm2
dan 0 – 250 kg/cm2.
4.
Alat
konus atau bikonus.
5.
Alat
bor tanah.
6.
Tabung
pengambil contoh tanah.
7.
Angker
dengan perlengkapannya.
8.
Kunci
pipa, kunci inggris dan kunci lainnya.
9.
Alat
pembersih, olie, minyak hidrolik dan lain-lain.
Pelaksanaan
1.
Tentukan
titik sondir yang letaknya berdekatan dengan titik hand boring dan SPT.
Usahakan letaknya bebas dari gangguan seperti pohon, tiang listrik dan
lain-lain.
2.
Tanah
yang akan disondir dibersihkan dan diratakan.
3. Letakkan
alat uji sondir di atas tanah tersebut. Bila sudah tepat di atas titik yang
akan disondir, angker alat uji sondir sehingga pada posisi yang tepat dan
kokoh, tidak miring dan tidak dapat terangkat ke atas pada waktu penyondiran.
4. Pasang
manometer pada alat sondir.
5. Isi
mesin sondir dengan olie dan usahakan bebas dari gelembung udara.
6.
Pasang konus dan bikonus pada pipa
sondir, kemudian pasang pada mesin sondir. Ujung penetrasi bikonus diatur sampai menyentuh tanah.
7.
Siapkan
alat-alat pembacaan yaitu tutuplah kan-kran yang ada pada alat sondir dan
aturlah jarum manometer pada posisi nol.
8.
Buka
kran penyalur tekanan pada manometer, kemudian jalankan mesin sondir dengan
kecepatan 10 – 20 mm/detik sampai penetrasi bikonus mencapai kedalaman 20 cm.
Lalu baca manometer dimana terdapat dua nilai pembacaan. Arloji manometer akan
bergerak menyimpang dua kali. Simpangan pertama menunjukkan nilai sondir Qc
dan simpangan kedua merupakan nilai sondir dan gesekan lokal Lf = (qc
+ fs).
9. Pembacaan dilakukan tiap penurunan
20 cm dan dihentikan pada kedalaman maksimum yang diinginkan atau sampai batas
maksimum kemampuan alat sondir. Setelah uji sondir selesai, dilakukan
pengeboran tanah dengan alat bor yang tersedia. Setiap kali
perlu diperiksa dan dicatat jenis tanah hasil pemboran secara visual pada
setiap kedalaman.
10. Setelah
dibor kurang lebih pada kedalaman 1 m, lakukan pengambilan sampel tanah pada
kedalaman tanah tersebut dengan cara memukul masuk tabung contoh tanah.
11. Tabung contoh tanah diangkat
berlahan-lahan dan tanah siap untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
12. Untuk menjaga kondisi tanah agar
tidak mengalami perubahan dari kondisi aslinya, maka setelah tabung contoh
tanah diangkat segera kedua ujung tabung tersebut ditutup dengan lilin.
Hitungan
1.
Dari
data pembacaan yang diperoleh, hitung nilai gesekan lokal fs,
fs
= 10/100 x (Lt – qc)
=
0,1 x [(qc + fs) – qc)] (kg/cm2).
2.
Hitung
total gesekan ft dengan rumus :
ft
= 20 x fs (kg/cm)
3.
Hitung
nilai total komulatif ft, Sft (kg/cm),
4.
Hitung
nilai Rt = 100 x (fs/qc),
5.
Tabelkan
semua hitungan dan gambarkan grafik hubungan antara kedalaman tanah (sebagai
ordinat) dengan nilai-nilai qc, fs, Sft,
dan Rf (sebagai absis).